This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Minggu, 23 Oktober 2011

MEMBUAT PUPUK ORGANIK CAIR SENDIRI

Dalam bertani dengan murah dan mudah, salah satu komponen biaya yang dapat dihemat adalah dengan membuat pupuk cair sendiri.Di sekeliling kita banyak sekali bahan baku dan limbah yang dapat dimanfaatkan untuk membuat pupuk cair dalam jumlah besar.

Selain kompos yang berfungsi sebagai pupuk dasar,ada baiknya diberikan juga pupuk cair sebagai pupuk tambahan.Pemilihan pupuk cair ini dengan alasan agar lebih mudah diserap oleh tanaman.Banyak sekali literatur mengenai tata cara pembuatan pupuk cair.Kami pilihkan salah satu artikel dari seorang praktisi lapangan yang kami kagumi, Bang Syam Asinar Radjam dengan blognya yang bernama dusunlaman (http://dusunlaman.net/).

Bahan dan alat yang dibutuhkan:
1.Kotoran domba/kambing
2.Air bersih
3.Ragi tape(boleh ditambahkan dengan mol buatan sendiri)
4.Drum plastik ukuran volume 100-120 liter air

Cara pembuatannya dapat dibuat dengan 4 langkah sederhana,yang bisa dilihat pada gambar di bawah ini



Dengan cara seperti di atas,dalam waktu seminggu,pupuk cair sudah siap digunakan,cara penggunaannya,campurkan 15 cc pupuk cair untuk setiap 1 liter air,diberikan pada tanaman seminggu sekali.
(sumber diambil dari http://dusunlaman.net/?p=227)

Jika sulit untuk mendapatkan kotoran hewan, dapat pula disiasati dengan cara yang diajarkan kang Utju Suiatna dari Ganesha Organic SRI,caranya:

Disiapkan tong plastik untuk diisi dengan air biasa,jika ada air kolam,boleh digunakan karena airnya mengandung populasi mikroba yang besar.Kemudian dikumpulkan daun-daunan dan rumput-rumputan yang mudah busuk seperti daun kipait yang biasa tumbuh liar di pinggir-pinggir jalan.Baik daun dan rumput dikumpulkan dalam karung goni kemudian diikat.Langkah selanjutnya karung goni direndam di dalam air pada tong plastik.Untuk menambah populasi mikrobanya dapat ditambahkan mol yang dibuat sendiri ke dalam air.Tutup tong plastik rapat,dan dibiarkan selama seminggu.Hasilnya daun kipait dalam karung akan menyerupai kotoran sapi baik dari bentuk maupun baunya,sedangkan airnya akan menyerupai urine sapi.
(sumber diambil dari:  http://www.healthy-rice.com/artikel08.html)

Pada setiap fase pertumbuhan pada tanaman,diperlukan kandungan tinggi yang berbeda.Pengetahuan akan pupuk dengan unsur N,P dan K tinggi yang berbeda berguna  untuk memahami unsur apa yang sangat dibutuhkan tanaman pada setiap fasenya.Kebetulan ada literatur mengenai cara pembuatan dengan kandungan tinggi yang berbeda.Tulisan ini merupakan pedoman tepat guna dari Universitas Islam Indonesia.

1.Pupuk cair dengan kandungan N tinggi.
   Bahan-bahan:
   - 5 kg akar kacang tanah
   - Mikroorganisme lokal (mol) buatan sendiri
   - 5 kg rumput marenggo,bandotan,daun bambu kering,daun salam,daun sirsak
   - 30 liter air kelapa
   -  1 kg air gula
   - urine sapi
   Alat-alat: parang,ember,plastik,tali,tong plastik
Cara pembuatan: masukkan semua bahan ke dalam tong,tutup rapat dengan plastik.biarkan selama 2-3  minggu.Setelah masa tersebut,pupuk bisa dipakai dengan terlebih dahulu disaring sampai bersih.Penggunaannya setiap 1 liter pupuk cair dicampur dengan 15-20 liter air.

Pupuk dengan kandungan N tinggi digunakan pada masa pertumbuhan tanaman/vegetatif. Kegunaannya untuk membangun pertumbuhan akar,batang dan daun.

2.Pupuk cair dengan kandungan P tinggi.
   Bahan-bahan:
   - Batang pisang yang dipotong secara vertikal
   - 1 kg gula pasir
   -  Mikroorganisme Lokal (mol) buatan sendiri

Cara pembuatannya:  batang pisang yang sudah dipotong vertikal dimasukkan ke dalam tong dan disusun rapi dengan posisi pori-pori menghadap ke atas,kemudian tong diisi dengan air  yang telah dicampur dengan gula pasir dan mol buatan sendiri.Selanjutnya tong ditutup rapat dengan plastik.Kemudian didiamkan selama 2-3 minggu.Setelah masa tersebut,pupuk cair bisa digunakan, dengan terlebih dahulu disaring sampai bersih.Penggunaanya setiap 1 liter pupuk cair dicampur dengan 15-20 liter air.

Pupuk dengan kandungan  P tinggi digunakan pada masa setelah bunga selesai atau mendekati masa pembentukan buah.

3.Pupuk cair dengan kandungan K tinggi.
   Bahan-bahan:
   - Serabut kelapa
   - 1 kg gula pasir
   - Mikroorgansime Lokal (mol) buatan sendiri.

Cara pembuatannya: semua serabut kelapa dimasukkan ke dalam air yang sudah ditambahkan gula dan dicampur dengan mol buatan sendiri.Didiamkan selama 2-3 minggu.Setelah masa tersebut,pupuk cair bisa digunakan dengan terlebih dahulu disaring sampai bersih.Penggunaan pupuk cair dengan kandungan K tinggi ini diaplikasikan  bersama dengan pupuk cair dengan kandungan P tinggi pada masa tanaman mulai tumbuh dan mulai berbuah.berfungsi untuk mengisi buah.

Cara menggabungkan kedua pupuk cair ini adalah sebagai berikut: 1 liter pupuk cair dengan kandungan P tinggi yang belum ditambah dengan air ditambahkan dengan  1 liter pupuk cair dengan kandungan K tinggi yang sudah ditambahkan dengan 15-20 liter air.Hasil gabungan kedua pupuk cair ini dapat diberikan langsung  ke lahan.

daun marenggo

bandotan

kacang tanah























daun sirsak


daun salam

(sumber dari http://dppm.uii.ac.id/buku-pedoman.html)

cara membuat pupuk kompos
















Berikut ini cara pembuatan pupuk yang ramah lingkungan yaitu pupuk kompos yang berasal dari sampah tanam-tanaman.dan sampah rumah tangga Karena sampah tanam-tanaman dan sampah rumah tangga kalau di biarkan akan menimbulkan penyakit, maka sampah tersebut akan di jadikan Pupuk Kompos yang tadinya sampah sekarangf jadi pupuk.

Inilah dia caranya :
kumpulkan sampah 500 kg yang organic dan non organic sampah rumah tangga, sampah sampah ini di potong kecil-kecil baik secara manual maupun memakai mesin pemcacah sampah , sampah yang terpotong kecil dicampur dedak 1 kg hingga rata ,setelah itu masukkan 20 mm EM 4 yang merupakan bakteri Fermentasi dan di campur dengan 20 mm Molase dan air tanah, air tanah mutlak diperlukan karena mempertahan kan mikroba yang diperlukan untuk kesuburan tanaman , campuran bahan kimia tersebut dipercikkan kedalam sampah yang bercampur dedak ,kelembaban sampah harus dijaga hingga mencapai 40 % kandungan air. Setelah selesai sampah di masukkan kedalam karung selama 5 hari dengan kondisi suhu sampah 500° C setelah dua hari kemudian sudah terjadi Fermentasi dan pupuk kompos telah siap di gunakan . Sampah harus terlindung dari hujan dan sengatan matahari jika di taruh dalam ketinggian maksimal 40 cm maka sampah akan berubah jadi pupuk Kompos.